Membuat keputusan yang salah itu tidak sulit. Menjalaninya? Itu sulit.
Menyesali keputusan yang salah itu mudah. Melupakannya? Itu sulit.

Hanya butuh waktu 1 hari bagi saya untuk memutuskan menuntut ilmu di tempat yang saya benci. 
Butuh waktu 3 tahun menjalaninya. Butuh waktu 5 tahun menyesalinya. 
Dan, butuh waktu 6 tahun ditambah ratusan air mata yang terbuang sia-sia, untuk melupakannya dan berdamai dengan diri sendiri.

Saya lelah. Mungkin memang sudah saatnya menyerah. Menyerah menjadi budak masa lalu.

Karena mungkin, tak selamanya yang saya benci itu salah. 
Tak selamanya yang saya jalani itu harus disesali. 
Dan tak selamanya air mata yang terbuang itu sia-sia. 
Tak apa, 6 tahun itu mungkin adalah proses. 
Proses membentuk diri sendiri menjadi manusia yang menatap masa depan.
 Dengan kepala yang mengarah ke depan. 


a capture from my Instagram account @meylinamanurung  


I'm officially moving forward. To a better future. To a better me.





Sayang, kamu tahu? Terkadang, kamu begitu lelah. 
Sering berpikir bahwa semesta tak pernah mau bekerja sama. 
Terkadang, kamu tak mengerti. 
Apa yang sebenarnya kamu hidupi? Apa hidup yang kamu jalani?

Hidup tidak susah, sayang. Kamu saja yang terkadang memang sering menyusahkannya. 
Berpikir terlalu panjang. 
Khawatir dengan hal yang sebenarnya tak nyata. 
Lelah akan pikiran bodohmu sendiri.

Tersenyum saja, sayang. Kamu tidak lelah. 
Semesta pun sebenarnya sedang bekerja sama denganmu. 
Kamu saja yang mungkin belum mengerti. 
Hidupilah hidupmu. Berbahagialah. Tersenyum saja, sayang!


a capture from my Instagram account @meylinamanurung

Mengenai Saya

Half Time Government Employee | Half Time Artist